Akhir-akhir ini banyak orang korea
menaruh minat untuk mengetahui dan menelusuri nama keluarga para leluhur
mereka. Dalam buku catatan keluarga yang tersimpan dalam perpustakaan
umum, mereka dapat mencari dan mengetahui silsilah keluarga samapi
kepada nama diri mereka masing-masing. Buku yang berisi silsilah nama
keluarga disebut “jok-bo”. Di Korea kini terdapat 274 macam nama
keluarga (1987). Di antara jumlah tersebut terdapat 4 nama keluarga yang
merupakan keluarga besar di Korea, yaitu keluarga Kim, Lee, Park, Choi,
dan Chung. Jumlah mereka mencapai 54 persen dari seluruh penduduk
Korea, yang kini mencapai 42 juta jiwa (1987).
Sebuah sungai yang besar dan dalam berasal
dari sebuah sumur kecil yang terletak di pegunungan terpencil. Apabila
kita terus menggali sebuah pohon yang besar, pada akhirnya kita akan
menemukan akar yang paling akhir dari pohon tersebut. Kedua pribahasa
tersebut adalah pribahasa yang terdapat di Korea. Berpegang pada
pribahasa tersebut, para peminat susur galur ini percaya bahwa apabila
mereka membuka dan membaca buku tersebut pasti akan mengetahui dan
menemui nama leluhur mereka.
Sejak zaman dahulu, menulis silsilah
merupakan adat istiadat bangsa Korea. Sebenarnya susur galur berasal
dari catatan keluarga raja. Dalam buku itu tercantum, siapa yang
mendirikan negara, nama orang tuanya, dan siapa saja keturunan setelah
generasi tersebut. Catatan itu lazim di temukan dalam buku sejarah Cina
Kuno. Chang Se-Yun, seorang ahli antropologi menerangkan bahwa,
kebudayaan Korea sangat di pengaruhi oleh kebudayaan Cina. Oleh karena
itu, kebiasaan menulis silsilah dalam masyarakat Korea itupun pengaruh
dari Cina. Pada masa pemerintahan Raja Kwang-Jong dari dinasti Koryo,
semua calon pefawai kerajaan diminta untuk menulis susur galur keluarga
mereka. Tetapi pada masa pemerintahan Raja Joong-Jong (1522) dari
Dinasti Yi, keluarga Yoo untuk pertama kali menerbitkan buku susur
galur. Kemudian setelah 30 tahun, menyusul keluarga Ahn. Kini buku
catatan susur galur yang terdapat di Perpustakan Nasional Pusat 20.000
jilid, termasuk 14.000 yang berhasil di kumpulkan sebelum Korea merdeka.
Diperpustakaan itu terdapat buku susur galur dari 135 nama keluarga di
Korea.
Catatanyang terdapat dalam buku susur
galur berguna untuk mengetahui peristiwa yang terjadi di masa lampau,
sebab dalam buku tersebut biasanya di tulis kenyataan-kenyataan yang
benar. Disitu tercantum, nama, tanggal lahir, tanggalmeninggal, pangkat,
tempat pemakaman, dan sebagainya. Catatan semacam ini sangat menarik
sebagai bahan penelitihan sejarah kuno. Oleh karena itu, Universitas
Harvard telah membuka khursus khusus untuk meneliti masalah susur galur
dalam masyarakat Korea. Disamping itu di Korea pun muncul
perkumpulan-perkumpulan yang membahas dan menyelidiki susur galur ini.
Catatan yang terdapat dalam buku susur
galur biasanya ditulis dalam huruf Cina. Tetapi pada akhir-akhir ini, di
tulis baik dalam huruf Cina dan “Han-gul”, yaitu huruf Korea.
[diambil dari buku berjudul “Mengenal Kebudayaan Korea 1” Penerbit Nam Yang Sa Seoul, 1988]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar