Rakyat Korea menamakan
tanah airnya “MooKoongHwaDongSan” atau Bukit Moo-Koong Hwa. Mereka
menganggap Moo-Koong Hwa adalah bunga yang mengandung jiwa bangsa Korea.
Dalam kitab-kitab kuno yang berasal dari zaman Kerajaan Silli dapat
ditemukan “cho-hwa-yang” yang berarti negara yang mempunyai banyak bunga
Moo-Koong Hwa. Juga “San Hae Kyung” sebuah buku Ilmu Bumi Kuno yang
disusun oleh seorang penulis Cina menerangkan adanya sebuah kerajaaan di
timur jauh yang dipenuhi oleh bunga Moo-Koong Hwa. Tempat yang dimaksud
oleh penulis buku tersebut tidak lain adalah negara Korea.
Pada tahun 1945 Korea memperoleh
kemerdekaan daritangan Jepang. Pada saat itu di Korea jarang terdapat
bunga Moo-Koong Hwa. Hal ini disebabkan karena Jepang telah memusnahkan
bunga tersebut, dengan tujuan untuk memadamkan semangat bangsa Korea.
Setelah peristiwa pahit itu berlalu, maka bangsa Korea burupaya untuk
mendapatkan kembali bunga nasional mereka.
Dr. You Dal-yang, seorang profesor dari
Universitas Nasional Seoul telah engadakan penelitihan dengan
mengumpulkan berbagai jenis Moo-Koong Hwa dari seluruh dunia. Beliau pun
menulis buku dan mempelopori gerakan untu memelihara Moo-Koong Hwa.
Disamping itu para penyair dan pengubah lagu mengekspresikan keindahan
bunga ini melalui karya mereka. Demikianlah besar rasa cinta rakyat
Korea kepada Moo-Koong Hwa.
Bunga Moo-Koong Hwa yang elambangkan
negara dan bangsa Korea dipakai juga sebagai bahan obat-obatan. Dari
tumbuhan ini hampir seluruh bagian-bangiannya, seperti kayu, kulit kayu,
daun dan bunga dapat dijadikan bahan pembuat obat. Bunga ini dapat
berkembang lebih dari 100 hari, mekar diwaktu pagi dan layu diwaktu sore
hari. Didaerah beriklim sedang, Moo-Koong Hwa adalah satu-satunya bunga
yang bisa berkembang lebih dari 3 bulan, dan dapat terus menerusdari
akhir musim semi sampai awal musim dingin.
Pada bulan Juli 1985 telah didirikan
[Persatuan Penyuplai Moo-Koong Hwa] yang bertujuan untuk mengembangkan
dan meningkatkan penyelidikan Moo-Koong Hwa. Agak berbeda dengan
persatuan-persatuan lainnya di Korea, persatuan ini membatasi jumlah
anggotanya. Jumlah anggota 120 orang, terdiri dari sarjana atau ahli
tumbuh-tumbuhan yang telah bergelar doktor. Tujuan dari persatuan ini
antara lain adalah mengadakan penelitihan untuk meningkatkan mutu
Moo-Koong Hwa, menerbitkan buku yang membahas semangat yang terkandung
di dalam Moo-Koong Hwa, tukar-menukar informasi dengan negara-negara
lain yang mempunyai bunga Moo-Koong Hwa, mengadakan gerakan untuk
menanam dan memelihara Moo-Koong Hwa.
Disamping udaha dari paa angota Persatuan
Penyuplai Moo-Koong Hwa, pemerintahan pun telah berusaha agar generasi
muda lebih mencintai Moo-Koong Hwa. Sejak tahun 1980 Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan Korea, telah menyarankan untuk menanam
Moo-Koong Hwa di halaman-halaman sekolah. Dengan demikian kita dapat
menyaksikan “MooKoongHwa DongSan” kembali. Di Korea lebih 40 jenis
Moo-Koong Hwa, sementara di negara-negara lain dapat dikumpulkan
kira-kira 100 jenis Moo-Koong Hwa. Tim peneliti Amerika Serikat, Jepang
dan Korea telah melakukan perbandingan untuk meneliti mutu dari
Moo-Koong Hwa yang terdapat di Korea dengan yang terdapat di luar Korea.
Merekamenyimpulkan bahwa mutu Moo-Koong Hwa yang terdapat di Korea
lebuh baik daripada jenis yang terdapat di luar Korea. Oleh karena itu,
sejak awal tahun 70-an, Fakultas Pertanian Universitas Seoul dijadikan
penelitihan Moo-Koong Hwa.
[diambil dari buku berjudul “Mengenal Kebudayaan Korea 1” Penerbit Nam Yang Sa Seoul, 1988
Tidak ada komentar:
Posting Komentar