Rabu, 07 Maret 2012

SUSUR GALUR DALAM MASYARAKAT KOREA

Akhir-akhir ini banyak orang korea menaruh minat untuk mengetahui dan menelusuri nama keluarga para leluhur mereka. Dalam buku catatan keluarga yang tersimpan dalam perpustakaan umum, mereka dapat mencari dan mengetahui silsilah keluarga samapi kepada nama diri mereka masing-masing. Buku yang berisi silsilah nama keluarga disebut “jok-bo”. Di Korea kini terdapat 274 macam nama keluarga (1987). Di antara jumlah tersebut terdapat 4 nama keluarga yang merupakan keluarga besar di Korea, yaitu keluarga Kim, Lee, Park, Choi, dan Chung. Jumlah mereka mencapai 54 persen dari seluruh penduduk Korea, yang kini mencapai 42 juta jiwa (1987).
Sebuah sungai yang besar dan dalam berasal dari sebuah sumur kecil yang terletak di pegunungan terpencil. Apabila kita terus menggali sebuah pohon yang besar, pada akhirnya kita akan menemukan akar yang paling akhir dari pohon tersebut. Kedua pribahasa tersebut adalah pribahasa yang terdapat di Korea. Berpegang pada pribahasa tersebut, para peminat susur galur ini percaya bahwa apabila mereka membuka dan membaca buku tersebut pasti akan mengetahui dan menemui nama leluhur mereka.
Sejak zaman dahulu, menulis silsilah merupakan adat istiadat bangsa Korea. Sebenarnya susur galur berasal dari catatan keluarga raja. Dalam buku itu tercantum, siapa yang mendirikan negara, nama orang tuanya, dan siapa saja keturunan setelah generasi tersebut. Catatan itu lazim di temukan dalam buku sejarah Cina Kuno. Chang Se-Yun, seorang  ahli antropologi menerangkan bahwa, kebudayaan Korea sangat di pengaruhi oleh kebudayaan Cina. Oleh karena itu, kebiasaan menulis silsilah dalam masyarakat Korea itupun pengaruh dari Cina. Pada masa pemerintahan Raja Kwang-Jong dari dinasti Koryo, semua calon pefawai kerajaan diminta untuk menulis susur galur keluarga mereka. Tetapi pada masa pemerintahan Raja Joong-Jong (1522) dari Dinasti Yi, keluarga Yoo untuk pertama kali menerbitkan buku susur galur. Kemudian setelah 30 tahun, menyusul keluarga Ahn. Kini buku catatan susur galur yang terdapat di Perpustakan Nasional Pusat 20.000 jilid, termasuk 14.000 yang berhasil di kumpulkan sebelum Korea merdeka. Diperpustakaan itu terdapat buku susur galur dari 135 nama keluarga di Korea.
Catatanyang terdapat dalam buku susur galur berguna untuk mengetahui peristiwa yang terjadi di masa lampau, sebab dalam buku tersebut biasanya di tulis kenyataan-kenyataan yang benar. Disitu tercantum, nama, tanggal lahir, tanggalmeninggal, pangkat, tempat pemakaman, dan sebagainya. Catatan semacam ini sangat menarik sebagai bahan penelitihan sejarah kuno. Oleh karena itu, Universitas Harvard telah membuka khursus khusus untuk meneliti masalah susur galur dalam masyarakat Korea. Disamping itu di Korea pun muncul perkumpulan-perkumpulan yang membahas dan menyelidiki susur galur ini.
Catatan yang terdapat dalam buku susur galur biasanya ditulis dalam huruf Cina. Tetapi pada akhir-akhir ini, di tulis baik dalam huruf Cina dan “Han-gul”, yaitu huruf Korea.
[diambil dari buku berjudul “Mengenal Kebudayaan Korea 1” Penerbit Nam Yang Sa Seoul, 1988]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar