Rabu, 07 Maret 2012

MOO-KOONG HWA, BUNGA NASIONAL KOREA

Rakyat Korea menamakan tanah airnya “MooKoongHwaDongSan” atau Bukit Moo-Koong Hwa. Mereka menganggap Moo-Koong Hwa adalah bunga yang mengandung jiwa bangsa Korea. Dalam kitab-kitab kuno yang berasal dari zaman Kerajaan Silli dapat ditemukan “cho-hwa-yang” yang berarti negara yang mempunyai banyak bunga Moo-Koong Hwa. Juga “San Hae Kyung” sebuah buku Ilmu Bumi Kuno yang disusun oleh seorang penulis Cina menerangkan adanya sebuah kerajaaan di timur jauh yang dipenuhi oleh bunga Moo-Koong Hwa. Tempat yang dimaksud oleh penulis buku tersebut tidak lain adalah negara Korea.
Pada tahun 1945 Korea memperoleh kemerdekaan daritangan Jepang. Pada saat itu di Korea jarang terdapat bunga Moo-Koong Hwa. Hal ini disebabkan karena Jepang telah memusnahkan bunga tersebut, dengan tujuan untuk memadamkan semangat bangsa Korea. Setelah peristiwa pahit itu berlalu, maka bangsa Korea burupaya untuk mendapatkan kembali bunga nasional mereka.
Dr. You Dal-yang, seorang profesor dari Universitas Nasional Seoul telah engadakan penelitihan dengan mengumpulkan berbagai jenis Moo-Koong Hwa dari seluruh dunia. Beliau pun menulis buku dan mempelopori gerakan untu memelihara Moo-Koong Hwa. Disamping itu para penyair dan pengubah lagu mengekspresikan keindahan bunga ini melalui karya mereka. Demikianlah besar rasa cinta rakyat Korea kepada Moo-Koong Hwa.
Bunga Moo-Koong Hwa yang elambangkan negara dan bangsa Korea dipakai juga sebagai bahan obat-obatan. Dari tumbuhan ini hampir seluruh bagian-bangiannya, seperti kayu, kulit kayu, daun dan bunga dapat dijadikan bahan pembuat obat. Bunga ini dapat berkembang lebih dari 100 hari, mekar diwaktu pagi dan layu diwaktu sore hari. Didaerah beriklim sedang, Moo-Koong Hwa adalah satu-satunya bunga yang bisa berkembang lebih dari 3 bulan, dan dapat terus menerusdari akhir musim semi sampai awal musim dingin.
Pada bulan Juli 1985 telah didirikan [Persatuan Penyuplai Moo-Koong Hwa] yang bertujuan untuk mengembangkan dan meningkatkan penyelidikan Moo-Koong Hwa. Agak berbeda dengan persatuan-persatuan lainnya di Korea, persatuan ini membatasi jumlah anggotanya. Jumlah anggota 120 orang, terdiri dari sarjana atau ahli tumbuh-tumbuhan yang telah bergelar doktor. Tujuan dari persatuan ini antara lain adalah mengadakan penelitihan untuk meningkatkan mutu Moo-Koong Hwa, menerbitkan buku yang membahas semangat yang terkandung di dalam Moo-Koong Hwa, tukar-menukar informasi dengan negara-negara lain yang mempunyai bunga Moo-Koong Hwa, mengadakan gerakan untuk menanam dan memelihara Moo-Koong Hwa.
Disamping udaha dari paa angota Persatuan Penyuplai Moo-Koong Hwa, pemerintahan pun telah berusaha agar generasi muda lebih mencintai Moo-Koong Hwa. Sejak tahun 1980 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Korea, telah menyarankan untuk menanam Moo-Koong Hwa di halaman-halaman sekolah. Dengan demikian kita dapat menyaksikan “MooKoongHwa DongSan” kembali. Di Korea lebih 40 jenis Moo-Koong Hwa, sementara di negara-negara lain dapat dikumpulkan kira-kira 100 jenis Moo-Koong Hwa. Tim peneliti Amerika Serikat, Jepang dan Korea telah melakukan perbandingan untuk meneliti mutu dari Moo-Koong Hwa yang terdapat di Korea dengan yang terdapat di luar Korea. Merekamenyimpulkan bahwa mutu Moo-Koong Hwa yang terdapat di Korea lebuh baik daripada jenis yang terdapat di luar Korea. Oleh karena itu, sejak awal tahun 70-an, Fakultas Pertanian Universitas Seoul dijadikan penelitihan Moo-Koong Hwa.
[diambil dari buku berjudul “Mengenal Kebudayaan Korea 1” Penerbit Nam Yang Sa Seoul, 1988

Tidak ada komentar:

Posting Komentar